Trauma Hak Nya Dijajah RS PTPN IV Balimbingan, Pasien Minta KOMNASHAM Dan BPRS Bertindak.

Tajam News.com – Simalungun.

Lepas pemberitaan Tajam Newss perihal Hak Jumingin (65) seorang pasien yang diduga dijajah hak nya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, kini Jumingin beserta keluarga nya merasa enggan untuk melakukan pemeriksaan Kembali ke Rumah Sakit (RS) PTPN IV Balimbingan Kecamatan Tanah Kabupaten Simalungun.

Jumingin beserta keluarga lain nya Ketika disambangi dikediaman nya kepada Tajam Newss mengungkapkan, dirinya higga kini masih tetap merasakan sakit di bahagian kaki nya, dan tak ingin Kembali lagi berobat ke RS tersebut jika untuk menerima pelayanan Kesehatan atas penyakit yang di deritanya.

“Masih sering saya rasakan sakit bagian kaki saya ini pak, terkadang pun kalau lagi kambuh seakan tak tahan saya menahankan berdenyut nya” ungkap Jumingin.

“Kalau untuk berobat kesitu lagi pak (RS PTPN IV Balimbingan-Red) saya sudah merasa trauma, soalnya kemarin lepas pulang dari sana, sudahlah obatnya gak lengkap dikasih sama saya, dan jadi alergi pula saya lepas mengkonsumsi obat itu” papar Jumingin kepada Tajam Newss.

Sundari yang merupakan cucu dari pada Jumingin Ketika ditanyai Tajam Newss, dirinya mengungkapkan jika pihak RS PTPN IV Balimbingan diduga sengaja mempermainkan Hak Jumingin selaku pasien BPJS, dan tidak memberikan pelayanan yang sebagai mana seharusnya diterima seorang pasien.

“Benar memang kakek saya itu pasien BPJS bang, tapi kenapa lah sepele gitu orang itu?, pasien BPJS itu juga kan dibayar sama pemerintah?” ungkap nya dengan nada kesal.

“Sudah trauma kami untuk berobat kembali ditempat itu bang, nanti kejadian lagi seperti hal yang kemarin, obatnya tidak lengkap diberikan yang berakibat jadi alergi kakek saya” tambah Sundari memberikan keterangan.

“Kalau menurut saya bang, kemarin itu karena sudah viral nya pemberitaan mengenai RS nya, sehingga mereka datang kemari menghantarkan kekurangan obat nya itu, kalau tidak seperti itu saya yakin akan di diamkan mereka juga” papar nya kepada Tajam Newss.

Jumingin dan keluarga lainnya kepada Tajam Newss juga mengungkapkan, pihak nya juga memohon kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KOMNASHAM) dan Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi Sumatera Utara, kiranya mengevaluasi kembali status dan kinerja pimpinan RS tersebut, agar tidak terulang kejadian yang sama dengan pasien2 lain nya.

“Kayak RS ecek-ecek (istilah Tidak Bermutu – Red) saya lihat RS itu bang, tidak mengutamakan pelayanan kesehatan kepada pasien nya, bahkan ketika mereka datang menghantarkan kekurangan obat itu kemarin, saya juga tidak ada dianjurkan mereka untuk periksa Kembali bang” ungkap Jumingin.

“Saya menduga sepertinya Kepala farmasi dan pihak RS lain nya tersebut tidak terima karena dikritik kinerja mereka bang, buktinya saja mereka tidak ada menyarankan check up kembali kepada kakek saya, padahal mereka itu kan orang kesehatan, seharusnya sudah lebih paham akan penyakit seperti ini” tambah Sundari memberikan penjelasan.

dr. Joko yang diketahui selaku Humas RS PTPN IV Balimbingan beserta Novita Rahma Sari selaku Kepala Farmasi RS PTPN IV Balimbingan belum berhasil dikonfirmasi terkait hal tersebut. (Tjm/Tamp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *